ANALISIS PEMANIS SAKARIN DALAM SUSU KEDELAI YANG DIPERJUALBELIKAN DI SUPERMAKET KOTA MAKASSAR

  • Rahma wati Poltekkes Muhammadiyah Makassar
  • Muh Rifo Rianto Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar
  • Nurhidayat Nurhidayat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar
  • Lili Nurlinda Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar
Keywords: Susu Kedelai, Pemanis sakarin, Resolsinol, Titrimetri

Abstract

Susu kedelai merupakan salah satu produk minuman ringan dari bahan baku kacang kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dikarenakan kandungan gizinya sebagai sumber protein. Dalam produksi susu kedelai terkadang ada beberapa produsen yang sengaja menambahkan Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang berbahaya dan memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan konsumen. Sakarin adalah zat pemanis buatan dengan rumus kimia (C7H5NO3S) berbentuk bubuk kritsal putih mudah larut dalam air, tidak berbau, dan sangat manis. Efek samping penggunaan sakarin dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi dalam waktu yang lama seperti sakit kepala, kehilangan daya ingat, hipertensi, diare, asma, dan kanker otak.  Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar sakarin dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling menggunakan 5 sampel. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji kualitatif dengan menggunakan metode resolsinol diperoleh 2 sampel negatif dan 3 sampel positif yang menunjukkan warna flouresensi hijau kekuningan. Selanjutnya uji kuantitatif menggunakan metode titrimetri jenis alkalimetri diperoleh kadar sampel 2 sebesar 4,4963 mg/kg,  sampel 3 sebesar 2,9973 mg/kg,  dan sampel 4 sebesar 3,9253 mg/kg. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa susu kedelai yang diperjualbelikan di supermarket kota Makassar masih aman untuk dikonsumsi karena tidak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan Menurut PermenkI No. 033/Menkes/2012 tentang bahan tambahan makanan dengan batas maksimum sakarin yaitu 50-300 mg/kg bahan.

References

Devitria, R. & Sepriyani, H. 2018. Identifikasi Natrium Siklamat pada Minuman Sirup yang dijual di Lima SD Kecamatan Sukajadi Pekanbaru. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sain, 6: 1–7.

Effendi dan Sofian. 2012. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Herman, N., O., Yusasrini, N., L., A., Putra, I., N., K., 2020, Identifikasi Sakarin, Siklamat, Dan , Natrium Benzoat serta Karakteristik Susu Kedelai Yang dijual Di Pasar Tradisional Wilayah Jimbaran Bali Selama Penyimpanan, Jurnal Itepa, 9 (4): 468-481.

Karolina, A. L dan K. Rosmiati. 2018. Uji Kadar Sakarin pada Minuman Ringan Bermerek yang Beredar di Kota Pekanbaru. Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik 3(1): 14-17.

Lestari, D. 2011. Analisis Adanya Kandungan Pemanis Buatan (Sakarin dan Siklamat) Pada Jamu Gendong Di pasar Gubug Grobogan. Jurnal Gizi dan Pangan, 10 (3): 44-47.

Miftahoedin, A. 2017. Analisis Pemanis Sakarin Dalam Susu Kedelai di Beberapa Pasar Tradisional di Kecamatan Jebres, Surakarta. Karya Tulis IImiah. Fakultas Teknik Universitas Setia Budi Surakarta.

Menkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Kemenkes RI

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/Menkes/ Per/IX/1988 Tentang Kadar Maksimun Natrium Sakarin dan Natrium Siklamat. Jakarta.

Ramadhani, N., Herlina, H., & Utama, A. J. F. 2018. Penetapan Kadar Natrium Siklamat Pada Minuman Ringan Kemasan Dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri UV. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 4(1), 7– 12.

Rasyid, R,. Yohana, M,. dan Mahyuddin. 2011. Analisis Pemanis Sintetis Natrium Sakarin dan Natrium Siklamat Dalam The Kemasan. Farmasi Higea. 3(1): 52-57.

SNI 01-6993-2004. Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan Dan Persyaratan Penggunaan. Badan Standar Nasional Spangenberg, B., Poole, C.F., and Weins, C., 2011. Quantitative Thin Layer Chromatography: A Practical Survey.

Tahir, C. I. A., Vitrianty. 2013. Analisis Kandungan Pemanis Buatan Pada Sari Buah Markisa Produksi Makassar. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, As-Syifaa Jurnal Farmasi, 5(2). 185-191.

Uçar, A., & Yilmaz, S. 2015. Saccharin genotoxicity and carcinogenicity: A review. Adv. Food Sci, 37, 138–142.

Winarsi H. 2011. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius, Yogyakarta.

Published
2022-06-27
Section
Articles