UJI DAYA HAMBAT INFUS DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus

  • Mardiah Mardiah Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar
Keywords: Daun Belimbing Wuluh, Metode Difusi Agar Berlapis, Staphylococcus aureus

Abstract

Staphylococcus aureus adalah bakteri kokus gram positif yang sering ditemukan sebagai flora normal pada kulit dan selaput lendir manusia. Infeksi Staphylococcus aureus akan menyebabkan penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis, pembentukan abses, dan furunkel ringan pada kulit. Contohnya ialah jerawat pada wajah. Telah dilakukan penelitian uji daya hambat metode difusi agar berlapis yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri infus daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan 4 konsentrasi infus daun belimbing wuluh, yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80%, serta larutan pembanding kontrol positif (Tetrasiklin 30 bpj) dan larutan pembanding kontrol negatif (aquadest steril) dengan masa inkubasi selama 24 jam pada suhu 370C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infus daun belimbing wuluh dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, dan 80% tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus karena tidak terbentuk zona hambat disekitar pencadang pada media MHA.

Published
2016-12-23
Section
Articles