Hubungan Antara Job Insecurity dan Stres Kerja dengan Turnover Intention pada Karyawan

  • Sari Rahayu Siahaan Universitas Esa Unggul
  • Decy Situngkir Universitas Esa Unggul
  • Mayumi Nitami Universitas Esa Unggul
  • Mugi Wahidin Universitas Esa Unggul
Kata Kunci: Job Insecurity, Job Stress, Turnover Intention

Abstrak

Turnover intention merupakan sikap karyawan mencari pekerjaan lain dengan meninggalkan perusahaan, penyebabnya yaitu job insecurity dan stres kerja. Laporan Hasil Survei Hay Group global tahun 2010-2018, puncak peningkatan turnover 12,9% tahun 2014. Di PT. DNR Corporation Jakarta Barat tahun 2020 karyawan turnover 19 orang (15,77%) dan tahun 2021 sebanyak 19 orang (28,62%), artinya turnover tergolong tinggi diatas 10% pertahun dan studi pendahuluan terhadap 10 karyawan yang bermaksud mencari pekerjaan lain sebanyak 79%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara job insecurity dan stres kerja dengan turnover intention. Metode penelitian adalah kuantitatif dan desain cross sectional. Penelitian dilakukan di PT. DNR Corporation Jakarta Barat, bulan November 2021-Agustus 2022. Populasinya 96 karyawan dan yang telah dilakukan studi pendahuluan 10 karyawan, maka 96-10= 86 sampel, menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan modifikasi teori Halimah et al.,(2016) yaitu memikirkan untuk keluar, mencari alternatif pekerjaan, niat untuk keluar. Menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 54,7% karyawan memiliki keinginan untuk berhenti. Karyawan yang tidak aman kerja 55,8%. Karyawan yang stres kerja 60,5%. Kesimpulannya tidak ada hubungan job insecurity (p-value=0,323) dengan turnover intention, terdapat hubungan stres kerja (p-value=0,002) dengan turnover intention.

Diterbitkan
2022-11-30
Bagian
Lontara, Desember 2022